Title | Tajuk : Seni Lukis Indonesia
Magazine | Majalah : Majalah Mastika
Author | Penulis : –
Date | Tarikh : December 1955
Page | Mukasurat : 49
Sejarah seni rupa Indonesia dimulai dengan kuburan-kuburan batu dari zaman Neolitis antara 2000 dan 1500 tahun Sebelum Masihi; adanya pahatan-pahatan simbolis dan yang primitif sekali tekniknya menggambar nenek-moyang.
Dan sekarang … Indonesia sudah mempunyai akademi seni rupa, perguruan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Jogjakarta didirikan oleh Kementerian P.P. dan K. (Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) pada tahun 1950 dengan guru dari perkumpulan-perkumpulan seni lukis setempat, seperti Pelukis Rakyat, S.I.M., Pelukis Indonesia, dan P.T.P.I.
Dari pihak guru gambar adalah Katamsi Sumarno yang mendapat didikan akademi Sumardio dan Jajing Asmara. Saudara Katamsi diangkat sebagai pengarah.
Akademi ini mempunyai lima bahagian: seni patung, seni ukir, riklami (pelukis bahagian iklan-iklan) dan guru gambar.
Demikian dituliskan dalam risalah yang diterbitkan oleh Konsul Jeneral Pemerintah Republik Indonesia di Singapura sebagai sumbangan kepada pertunjukan seni lukis dan seni ukir yang diadakan di Victoria Memorial Hall, Singapura.
Gambar lukisan di atas ialah buah tangan pelukis Afandi yang dinamakan “Ibuku”. Pelukis Afandi adalah salah seorang pelukis Indonesia yang terkenal. Beliau pernah singgah di Malaya dalam perjalanan ke Kalkutta melanjutkan pengetahuannya.
Afandi termasuk dalam golongan Angkatan 45 Indonesia.